Wednesday, December 28, 2005

ibroh menjadi petuah
membawanya ntuk merenda hari
ketika lunglai di ujung pengembaraan...
tapi detik terus menarik menuju Muara,
Ya menuju muara...

yang pasti hikmah bukan segalanya
karena hikmah bukan landasan dan tujuan,
hikmah hanyalah penguat saja,
yang lebih berharga adalah proses pencarian terhadap-Nya
hingga kita semua mengecap" mutiara kebahagian"
dengan bergulirnya sang waktu kita semua berusaha
melakukan penyelaman disamudera ketaatan.

dihadirkannya kisah ini, hanya sebuah lintasan perenungan
dalam opsi ntuk menjungkalkan diri, tunduk dan menjura pada kebenaran

Kisah dari Abdurrahman Al-Jauzi

Ibrahim bin Adham bercerita bahwa ia pernah didatangi seorang lelaki:”Wahai Abu ishak (Ibrahim)! Saya seorang yang banyak berdosa,seorang yang dzalim. Sudikah kiranya Tuan mengajari saya hidup zuhud, agar Allah menerangi jalan hidup saya dan melembutkan hati saya yang kesat ini”.
Ibrahim bin Adham menjawab,” Kalau kau dapat memegang teguh enam perkara berikut ini, niscaya engkau akan selamat”.
“Apa itu?” tanyanya.
Pertama : Bila engkau hendak bermaksiat, janganlah engkau memakan rizqi Allah”
Tukas lelaki itu : “Jika seluruh penjuru (Bumi) ini. Baik di barat maupun di timur, di darat maupun di laut, dikebun dan gunung-gunung, ada rizqi Allah, maka dari mana aku mau makan?”
“Wahai saudaraku, pantaskah engkau memakan rizqi Allah, sementara engkau melanggar peraturan-Nya? “
“Tidak, Demi Allah!, lalu apa yang kedua ?”
Kedua : Jika engkau bermaksiat kepada Allah, janganlah tinggal dinegeri-Nya!”
Lelaki itu menukas : “ Tuan Ibrahim, demi Allah yang kedua ini lebih berat. Bukankah bumi ini milik-Nya? Kalau demikian halnya, dimana aku harus tinggal?”
“Patutkah engkau makan rizqi dan tinggal di bumi-Nya padahal engkau bermaksiat kepada-Nya ?”
“Tidak, Tuan Guru!”
Ketiga : Jika engkau hendak berbuat maksiat, lupakanlah bahwa Allah itu Maha Melihat dan anggaplah bahwa Dia lalai kepadamu”
“Tuan guru, bagaimana mungkin bisa begitu, padahal Allah maha mengetahui segala rahasia dan melihat setiap hati nurani”.
“Layakkah engkau menikmati rizqi-Nya, tinggal dinegeri-Nya dan maksiat kepada-Nya, sedangkan Allah melihat dan mengawasimu?”
“Tentu saja tidak, wahai Tuan Guru. Lalu apa yang keempat?”
“Yang keempat : Apabila datang kepadamu malaikat maut hendak mencabut nyawamu, maka katakan kepadanya,” Tunggulah dulu aku akan bertaubat !”
Lelaki itu menjawab : “ Tuan guru itu tak mungkin, dan ia tak akan mungkin mengabulkan permintaanku”.
Ibrahim bertutur : “ Engkau sadar bahwa engkau tak mungkin menolak keinginanya, maka tentu ia akan datang kepadamu kapan saja, mungkin sebelum kamu bertaubat”
“Benar ucapanmu,sekarang apa yang kelima”
Kelima : bila datang munkar dan nakir kepadamu, lawanlah kedua malaikat itu dengan segenap kekuatanmu,bila kau mampu”
“Itu tak mungkin, mustahil Tuan Guru!”
Ibrahim bin Adham kemudian melanjutkan,” keenam : Bila esok engkau berada di sisi Allah dan ia menyuruhmu masuk neraka, katakanlah ,” Ya Allah, aku tidak bersedia!”
“Wahai Guru Cukuplah, Cukuplah nasihatmu !” jawab lelaki itu dan ia pun pergi


~memang kehidupan ini tidak ada yang pasti, tetapi kita harus berani memastikan dan memperjuangkan apa-apa yang pantas kita RAIH !

posted by kamil @ 1:34 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
 
about me
My Photo
Name:
Location: surabaya, east-java, Indonesia

me just ordenary people like human being , nothing special, :), important think of me is openmind people, friendship....,Hanya manusia biasa yang sedang berusaha berbuat sesuatu dalam hidup. Meraih cita - cita tertinggi, menjadi hamba Alloh, bukan Hamba dari selain-Nya

Pengunjung
Free Hit Counters
Pembaca

Kalender
Reminder one day prayer times
Reference
HTI, Ustadz M. Shiddiq Al-Jawi, Muslim Muda
Taman Pikir&dzikir
Other site of me
mE, my friendster blog,
Brother
Mamad-Aceh, Mulyadi-Aceh, Alex-Aceh, Radzie-Acehkita, ady-Jakarta, hikaru-Magelang, Aryanto-Makasar, Balung-Surabaya, Andres-Jember, monce-Jakarta, Yasin-Japan, Frenky-Yogya
Sister
Ihan chayang-Banda Aceh, Hani-Cilacap, Ucy-Jakarta, Ifa, ryokhu_Yogyakarta, ocha-Jakarta, Evy-Medan
Nasehat&Celoteh Saudaraku
Arsip
Banner

Powered by Blogger