Monday, May 15, 2006
Pojok Dialog :Logika Dinda


Berbagi dalam senja pada sebuah dialog sederhana di pojok singasana dpr (dibawah pohon rindang)semilir angin menjamu dialog, kresek kresek kicauan dedaunan menyenandungkan melodi tersendiri mengawali dua gadis muslim yang saling berdialog sambil bercengkrama di senja hari.trans waktu begitu cepat bergulir dialog pun dilalui dengan berbagai macam topik hingga ssebuah sesi di penghujung kesempatan,ada celah dimana kedua gadis muslim tadi bisa saling bertukar informasi mengenai "sensitifitas" yang dihindari para wanita remaja.

dialog yang tergadai di ujung waktu diawali oleh seorang wanita muslim pada seorang dinda si wanita remaja.
"Dinda, merasa nyaman nggak, kalau tubuh dinda dilihat lelaki dengan tatap kebinatangan, bukan malah dilihat dengan tatap kekaguman?" pliz dinda, i wanna hear u'r opinion comming from deep u'r heart...
"Yah nggak lah! siapa sih yang ngerasa nyaman githu kalo ditatap dengan maksud pelecehan?! terus terang nih yah mbak, dinda juga ngerasa takut kalo dinda nih jalan-jalan ke deket pasar, coz tukang jualan sering mengganggu dan menggoda dinda dengan siulan, ucapan dan acap kali dengan tatapan mereka"

"Dinda gimana kalau di mall atau di kampus, dinda ngerasa ditelanjangi dengan tatapan nggak?"

"dinda ngerasa iya mbak jujur nih. soalnya yang namanya laki-laki hampir sama aja sih, "sejenak tertawa"kalo dikampus dan di mall sih, sedikit aman!,soalnya orang-orang yang berpendidikan sedikit lebih pandai menyembunyikan perasaan. Tapi jika jujurku ku tanya mbak maka ia kan berujar "bahwa jiwa ini masih merasa nggak nyaman juga mbak".

hmmm,"Eh din, kenapa nggak nutup aurat aja sekalian, maksudnya mbak tuh, menggunkan jilbab dan khimar?"

"hi hi hi mbak mbak pengennya seh nutup aurat, soalnya dinda juga sering dijewer sama bunda kalo pakai pakaian seperti ini, alias kata teman-teman dinda baju adek :).Yang jadi masalah itu mbak dinda belom dapet hidayah!."

hmm,... dinda hidayah bukan sesuatu yang merasuk ke dalam tubuh dan jiwa kita secara tiba-tiba,lho!. Hidayah bukan pula sesuatu yang datang seperti halnya ketika seorang sufi trance. Hidayah itu petunjuk, dan sesungguhnya petunjuk itu telah ada. Dinda Baca Qur'an?"
"Iya!"
"Qur'an itu petunjuk! Dinda melihat Alam semesta dan mersakan kebesarannya?"
"Ya dung mbak tiap hari kita khan juga lihat!"
"Alam semesta pun petunjuk din! Dinda memiliki akal untuk melakukan konteplasi?"
"tentu!"
"Dan akal kita itupun adalah petunjuk! Bagaimana mungkin dinda mengatakan belom mendaptkan petunjuk sementara petunjuk telah berpijar -pijar, mengobori diri dinda dan menyulut untuk hadirnya sebentuk kesadaran? Bagaiman mungkin dinda juga mengatakan belom dapat petunjuk sementara dinda memiliki kitab yang mulia (Qur'an),Dinda melihat petunjuk berupa alam semesta, dinda memiliki akal untuk memikirkan dan merenungkan perintah Allah yang tertera didalam Al-Qur'an,"menghela nafas walaupun helai demi helai tarikannya terasa berat"Dinda petunjuk itu sudah nyata dihadapan dinda. Tinggal dinda memilih: meniti jalan yang telah disinari petunjuk Illahiah atau jalan yang tidak disinari. Pilihan ada padamu dinda!"

Mata gadis remaja itu meretup, menyinggung kinerja kimiawi syaraf-syaraf mata menggupalkan air bening nan asin, yang kemudian menggulir bak kristal.

" Tahukah kamu tentang bidadari dinda?"
Terisak membuncah

"Bidadari adalah makhluk mulia yang dikatakan dalam kisah-kisah, bahwa seluruh manusia akan terhenyak ketika ia menampakkan sekelumit wajahnya dari balik awan. akan tetapi pada suatu ketika, ketika masa telah berhenti dan manusia sempurna dipindahkan ke surga, dinda berjalan-jalan disebuah pelataran. Disana ada rerumputan yang lembut serasa bantal, dinda jejakan. Penglihtan dinda di suguhi dan dimuati pemandangan yang menyilaukan namun nyaman, dinda menangkap kupu-kupu warna pelangi menggunkan telapak tangan. dinda menangkap geletaran-geletaran air terjun berair angur, dan dari celah -celah batu permata yang menyangganya, madu dan susu murni mengalir perlahan.Air terjut menguapkan kabut. yang segera dilahap sigap oleh permukaan air. dinda mendengarkan gemerincing gelang yang terbuat dari emas yang gemerincingnya muncul darigerakan gemulai 40 bidadari. dinda terhenyak oleh kecantikan mereka, sebuah ranting berderak, ke 40 bidadari itupun terkejut.Mereka melihat kearah dinda.dalam ambang sepersekian detik--setelah melihat wajah dinda--mereka segera menundukan wajahnya.Rona raut wajah mereka bersemu merah.Mereka malu layaknya seorang kekasih hati yang diluapi kebhagian cinta yang penuh. Dind amenghampiri salah satu diantara mereka,kemudian bertanya "Mengapa kalian menundukkan wajah--yang seandainya--kalian tampakan ke buni, maka seluruh penghuni bumi kan terhenyak?". seorang bidadari tercantik, menjawab pertanyaan masih dengan ketertundukan yang sama--"kami menunduk sebab wajah ananda lebih cantik dari kami. Sebab kecantikan yang keluar dari wajahmu, merupakan kecantikan yang didapat dari kepatuhan terhadap perintah-Nya di dunia! sebab, kecantikan yang memancar diwajahmu itu, tumbuh dan memekar, dari keikhlasan hati seorang hamba yang mulia!".Dan dari pipi satu makhluk Alloh itu, bermekaran warna merah yang berpedar. Ya! warna merah yang mengalahkan lukisan kirmizi pada pipi ke-40 bidadari yang mulia.

Dengan isak keharuan seorang wanita. kisah itu mengakhiri dialog diantara mereka. dan si mbak pun melangkahkan kaki meninggalkan gasebo, dan masih dengan arsitek perasaan yang sama sebelum bertemu wanita remaja bernama dinda. Tak ada gelora kemenangan dipalung jiwa nya.Sewajarnya saja. ia hanya berlalu diantara crowd teriakan para seporter bola dilapangan merah yang terkadang menyesakan jiwa.

~ logika dinda , buat para wanita yang belum dan mau belajar menutup aurat, dan special for my little sista in bima sebagai senjata dialog kita via handphone yang terputus ttg logika yg adek tanyakan,.... untuk menyantuni kesadaran jiwa mu yang belum mau belajar menutup auratmu dek.
posted by kamil @ 12:54 PM  
1 Comments:
  • At 1:01 PM, Anonymous Anonymous said…

    subhanallah, iya mbak, tulisan ini sangat bermanfaat, semoga adik-adik dan saudara-saudara kita yang belum menutup aurat semakin terbuka mata dan hatinya untuk menunaikan dan menutup auratnya. evy juga pernah nulis ttg hijab, di http://oldhanan2jahid.blogspot.com/2005/06/jilbab-saya-anda-dan-mereka.html

     
Post a Comment
<< Home
 
 
about me
My Photo
Name:
Location: surabaya, east-java, Indonesia

me just ordenary people like human being , nothing special, :), important think of me is openmind people, friendship....,Hanya manusia biasa yang sedang berusaha berbuat sesuatu dalam hidup. Meraih cita - cita tertinggi, menjadi hamba Alloh, bukan Hamba dari selain-Nya

Pengunjung
Free Hit Counters
Pembaca

Kalender
Reminder one day prayer times
Reference
HTI, Ustadz M. Shiddiq Al-Jawi, Muslim Muda
Taman Pikir&dzikir
Other site of me
mE, my friendster blog,
Brother
Mamad-Aceh, Mulyadi-Aceh, Alex-Aceh, Radzie-Acehkita, ady-Jakarta, hikaru-Magelang, Aryanto-Makasar, Balung-Surabaya, Andres-Jember, monce-Jakarta, Yasin-Japan, Frenky-Yogya
Sister
Ihan chayang-Banda Aceh, Hani-Cilacap, Ucy-Jakarta, Ifa, ryokhu_Yogyakarta, ocha-Jakarta, Evy-Medan
Nasehat&Celoteh Saudaraku
Arsip
Banner

Powered by Blogger